
PSIKOLOGI PROYEKTIF
TES PROYEKSI
“TEST RORSCHACH/ INK BLOTS”
Disusun oleh :
1.
Hardiana
Saraswati N 1511411096
2.
Farid
Priyambodo 1511411144
3.
Wisnu
Bagus P 1511411156
4.
Muhammad
Mustagfirin 1511411167
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
TEST
ROSCHACH
·
Sejarah
Tes Rorschach pertama kali diciptakan oleh seorang psikiater
Swiss bernama Hermann Rorschach (lahir 8 November 1884) pada tahun 1921. Rorchach merupakan orang yang pertama kali
menerapkan teknik noda tinta (ink blots) untuk diagnosa kepribadian secara
keseluruhan. Rorschach memulai penelitiannya pada tahun 1911. Saat bekerja di
rumah sakit jiwa, Rorschach juga menangani para remaja, ia menyadari bahwa tiap
anak memberikan respon yang berbeda terhadap sebuah permainan yang dikenal
sebagai “Blotto” (klecsographie). Roemer (1967) mencatat bahwa tujuan pertama
Rorschach untuk mengembangkan sebuah tes bercak tinta adalah untuk meneliti
refleks halusinasi subjek dengan melihat bercak tinta.
Pada tahun 1921, Rorschach menerbitkan suatu naskah berjudul
‘Psychodiagnostik’. Dalam naskah ini ia membuat laporan mengenai hasil-hasil
eksperimennya. Dalam publikasi awalnya, Rorschach mencirikan blot / bercak
sebagai sebuah bentuk tes interpretasi, dan menekankan bahwa
penemuan-penemuannya ini adalah awal dan pentingnya eksperimen-eksperimen lebih
lanjut. Selain itu, Rorschach juga ingin meneliti apakah jawaban subyek lebih
berdasarkan atas warna atau bentuk. Metode penyekoran yang dilakukannya adalah
secara kualitatif.
Herman Rorschach adalah pelopor bagi pengembangan metode untuk
menggarap pola-pola respons yang rumit.
Beberapa bulan setelah terbit naskahnya, Rorschach meninggal pada usia
37 tahun (tahun 1922). Setelah tahun 1921, metode Rorschach ini secara berangsur-angsur
memperoleh nama dan tempat yang penting di antara tes kepribadian lainnya.
Selama tahun 1940-1950an, tes Rorschach merupakan pilihan utama dalam psikologi
klinis.
·
Konsep Teori
Asumsi dasar yang digunakan dalam test Rorschach adalah adanya
hubungan antara persepsi seseorang dengan kepribadiannya. Seseorang cenderung
menginterpretasi berdasarkan apa yang ada dalam dirinya, terhadap benda yang
tidak tentu bentuknya. Melalui persepsi itu, seseorang akan memproyeksikan
kebutuhan, pengalaman, atau kebiasaan, yang sering tidak disadari. bentuk
bercak tinta, ada yang memiliki arti (ambiguous) dan tidak berstruktur (
unstructured) bentuk- bentuk tersebut memungkinkan subyek untuk mempersepsi
secara personal. Cara bagaimana seseorang mengorganisir atau menyusun bercak-
bercak tinta tersebut menggambarkan bagaimana fungsi aspek psikologisnya yang
mendasar.
Klopfer (1962)
mengemukakan bahwa jika seseorang dalam kehidupan sehari- hari menolak
mengadakan hubungan dengan orang lain, maka kemungkinan ia tidak akan melihat
gambar manusia pada bercak tes Rorschach, melainkan lebih banyak tentang mesin,
gambar botani, gunung atau awan. Selain itu, seseorang yang dalam kehidupan
sehari- hari tidak mau terlibat dalam suatu persoalan dan lebih suka menjadi
penonton saja, maka ia akan cenderung memberikan perhatian pada bagian pinggir
dari bercak tinta itu.
Dalam tes Rorschach
terdiri dari 10 kartu yang sudah terstandarisasi. Kartu- kartu tersebut dapat
digunakan sebagai alat assessment kepribadian seseorang. Bercak tinta ini
dicetak diatas kertas tebal berwarna putih sebagai dasarnya, dengan panjang 9,5
x 5,5 inci, kartu- kartu tersebut dikelompokan menjadi:
·
Kartu Akromatik, kelompok kartu ini
hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu- abu.
·
Kartu kromatik, kelompok kartu ini
memiliki aneka warna, seperti merah, hijau, kuning, dan biru.
Kartu- kartu memiliki
karakteristik masing- masing, yang sering disebut sebagai individual
properties. Tugas tester dalam tes ini yaitu mencatat respon verbal dari
subjek, waktu reaksi, lama respon, posisi kartu yang menunjukan respon subjek,
catatan spontan subjek, ungkapan emosional dan perilaku subjek selama tes.
Kartu-kartu dalam tes
Rorschach :

·
Sasaran/ Tujuan Test
Tujuan dari teknik Rorschach yaitu untuk memberikan suatu deskripsi
tentang keseluruhan kepribadian seseorang yang memiliki arti klinis, bukan
sebagai pemrediksi bagian- bagian dari perilaku seseorang. Hasil dari tes
Rorschach dapat digunakan untuk membantu terapis dalam menangani klien, karna
tes ini memberikan gambaran tentang struktur dasar kepribadian yang
mempengaruhi tingkah laku seseorang. Meskipun tes Rorschach memberikan gambaran
mengenai kepribadian seseorang namun bukan berarti tes ini mampu mengungkap
seluruh aspek kepribadian seseorang. Menurut Klopfer (1962) tes Rorschach dapat
mengungkap 3 aspek pokok kepribadian seseorang, yaitu:
·
Aspek kognitif atau intelektual
Aspek ini menyangkut:
·
Status dan fungsi intelektual.
·
Pendekatan terhadap masalah
·
Kekuatan observasi ( power of
observation)
·
Pemikiran orisinal
·
Produktivitas ide
·
Luas interest
·
Aspek afektif atau emosional
Aspek yang diungkap:
·
Suasana emosi secara umum
·
Perasaan terhadap diri sendiri
·
Responsifitas terhadap orang lain
·
Reaksi terhadap tekanan social
·
Control terhadap dorongan emosional
·
Aspek fungsi ego
Yang termasuk dalam
aspek ini yaitu:
·
Kekuatan ego
·
Daerah konflik
·
Prosedur Pelaksanaan tes Rorschach
Dalam tes Rorschach ada
beberapa tahapan yang harus dilalui, tahapan- tahapan tersebut antara lain:
·
Persiapan
Dalam tes ini pemeriksa
harus menciptakan suatu raport yang baik dengan subyek hal ini tentu tidak
dapat dicapai hanya dengan 1 kali pertemuan, suatu raport yang baik dapat
dicapai setelah mengadakan pertemuan sebelumnya, dimana subjek menaruh
kepercayaan dan membuka diri pada pemeriksa. Karna itu tes ini tidak disarankan
sebagai tes awal, pemeriksa harus sadar akan kondisi subjek. Hal- hal lain yang
perlu juga dipersiapkan adalah:
·
Letak duduk
·
Alat- alat yang penting digunakan,
yaitu:
·
Kesepuluh gambar Rorschach yang disusun
terbalik ( menghadap meja)
·
Formulir lokasi
·
Formulir jawaban
·
Stopwatch
·
Instruksi
·
Fase performance proper (PP)
Dalam fase ini klien
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan jawaban- jawabannya secara spontan dan
tanpa tekanan.
·
Penyajian gambar
Gambar disajikan secara
berurutan sehingga gambar I terletak paling atas dan gambar X paling bawah.
Setiap gambar diperlihatkan kepada subjek dalam posisi tegak dan diminta
memegang gambar tersebut sampai selesai menjawab.
·
Item yang dicatat selama fase ini
·
Jawaban yang diungkapkan subjek harus
dicatat selengkapnya sesuai dengan yang disampaikan subjek.
·
Faktor waktu yang dicatat :
·
Waktu reaksi, yaitu selisih waktu
pemberian gambar dan jawaban pertama yang diberikan oleh subjek.
·
Total response time per card, yaitu lama
waktu yang diperlukan untuk menjawab 1 gambar.
·
Total response time, yaitu lamanya waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan keseluruhan fase ini.
·
Posisi gambar, posisi gambar yang
dipegang subjek pada waktu memberi jawaban.
·
Fase Inquiry
Fungsi dari fase ini adalah untuk memperoleh keterangan
dari subjek bagaimana ia dapat memberikan tiap jawaban. Untuk jawaban yang
sudah jelas dan dapat diskor tidak memerlukan inquiry. Fungsi lain dari inquiry
yaitu untuk memberikan kesempatan pada subjek untuk melengkapi jawaban- jawabannya.
Dalam fase ini juga dapat memunculkan jawaban- jawaban baru.
·
Fase Analogi
Fase analogi sebenarnya merupakan pilihan, fase ini hanya
digunakan dimana inquiry tidak dapat benar- benar mengklarifikasi masalah
skoring. Dalam fase ini pemeriksa menanyakan pada subjek apakah suatu
determinan yang terbentuk dalam hubungan dengan satu respon dapat diaplikasikan
pada yang lainnya.
·
Fase testing the limits
Tujuan dari fase ini
adalah untuk mengetahui apakah subjek bisa atau tidak untuk:
·
Melihat konsep- konsep yang spesifik
·
Mempergunakan lokasi atau determinan
tertentu yang tidak digunakannya dalam jawaban- jawaban spontan.
Dalam fase ini subjek
tidak lagi bebas mengekspresikan apa yang menjadi jawabanya karena sudah
diberikan sugesti- sugesti secara langsung, karena itu fase ini tidak dapat
dipergunakan untuk scoring hanya digunakan untuk melihat keberfungsian dari
subjek. Keterangan- keterangan dalam fase ini dapat dipergunakan untuk menambah
pengetahuan mengenai gambaran kepribadian subjek. Fase ini dilakukan apabila:
·
Protocol terlalu sempit.
·
Jawaban yang populer sama sekali tidak
ada.
·
Bila hanya ada satu jawaban warna saja.
·
Tidak ada jawaban W (whole) atau D
(Detail)
·
Tidak ada jawaban M (movement)
·
Mengakhiri pemeriksaan
Dalam fase ini
pemeriksa perlu memastikan akan kerahasiaan tes kepada subjek. Selain
menjalankan peran diagnostic, pemeriksa harus menjaga keseimbangan antara
memperlakukan subjek dengan hangat dan penuh penerimaan, menghindari
keterlibatan apapun yang dapat menyulitkan. Terkadang fase ini digunakan pula
untuk menentukan batasan karena beberapa topic sebaiknya didiskusikan dengan
ahli yang memiliki tanggung jawab akan pemeriksaan. Idealnya, subjek
meninggalkan pemeriksaan dengan senang dan puas.
SKORING DAN INTERPRETASI
Fungsi utama skoring adalah mengekstrak atau menarik
dari jawaban konkret (raw material) yang
dijadikan dasar dari interpretasi objektif. Ada tiga kategori utama skoring,
yaitu lokasi, determinan, dan isi. Untuk tiap kategori dipergunakan
simbol-simbol skoring tersendiri.
Respon
yang bagaimanakah yang dapat diskor?
Menentukan apakah suatu verbalisasi merupakan suatu
jawaban yang dapat diskor, merupakan tugas pertama dari orang yang menskor.
Konsep
independent dan elaborasi
Dalam kebanyakan protocol Rorschach tampak jelas
apakah suatu verbalisasi merupakan suatu jawaban yang dapat diskor atau tidak.
Tetapi kadang-kadang diberikan banyak sekali elaborasi sehingga harus
ditentukan mana yang merupakan elaborasi dari jawaban sebelumnya, mana yang
merupakan konsep yang berdiri sendiri.
Exclamation
dan remarks
Terkadang kita temukan, subjek memberikan
komentar-komentar terhadap kartu, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam
kategori-kategori jawaban. Kadang-kadang jelas bahwa suatu verbalisasi
merupakan komentar misalnya: ‘’Wah ini bagus, berwarna-warna’’. Tetapi jika
seseorang mengatakan ‘’Ini merak dan hitam’’, tidak jelas apakah ini hanya
komentar atau jawaban.
Tendensi
deskriptif
Akan sangat menimbulkan kesulitan jika subjek
mencampurkan jawaban-jawaban interpretatif dengan deskripsi tentang kartu.
Misalnya, gambar I: ‘’Nah, ini burung (bagian atas kartu) dan di sini ada titik
kecil, ada garis dan bercak-bercak putih. Dan ini yang di tengah ini seperti
orang. jika pada satu kartu diberikan lima atau lebih elemen deskriptif semacam
ini, maka sebaiknya di samping skor-skor lain ditambahkan juga satu skor
tambahan yang menyangkut deskripsi ini.
Jawaban
utama dan tambahan (Main and Additional Responses)
Setelah
ditentukan apakah suatu verbalisasi termasuk jawaban atau komentar, maka
selanjutnya adalah mana jawaban utama dan mana jawaban tambahan.
ü Main
score: diberikan kepada semua konsep independent yang diberikan subjek selama
performance proper.
ü Additional
score: diberikan kepada konsep yang dibentuk kemudian, atau konsep yang ditarik
kembali, atau elemen-elemen yang perlu dalam pembentukan konsep tetapi bukan
yang utama.
Tambahan
dan penolakan spontan
Di sini kita harus membedakan dua hal, antara
koreksi dan penolakan. Untuk membedakan kedua hal ini, maka harus kita lihat
bagaimana sikap subjek terhadap konsep orisinil yang diberikannya. Misalnya,
jika seseorang mengatakan: ‘’Oh itu salah, sekarang saya baru lihat gambar ini
seperti apa’’.
Komentar semacam di atas jelas mengatakan bahwa
subjek menolak konsepnya yang pertama. Dalam hal semacam ini maka yang kita
skor sebagai jawaban utama adalah konsep pengganti yang diberikan, sedangkan
konsep asli yang mengalami penolakan hanya diskor sebagai skor tambahan kalau
mengandung unsur yang belum disebutkan dalam konsep pengganti tersebut.
Lain halnya jika dalam performance proper subjek
mengatakan misalnya, kartu V: ‘’Ini seperti kupu-kupu’’, dan kemudian subjek
mengatakan: ‘’Ini bisa juga merupakan kelelawar, bentuk dan sayapnya lebih
cocok’’. Pemeriksa dapat memastikan sikap subjek terhadap konsep yang lama
dengan langsung menanyakan misalnya dengan berkata: ‘’Ya, memang bisa dilihat
seperti kelelawa, tetapi apa bisa juga dilihat seperti kupu-kupu seperti yang
mula-mula Saudara katakan?’’ jika subjek mengatakan bahwa bisa juga dilihat
sebagai kupu-kupu, dalam hal ini maka kita mempunyai dua jawaban utama dengan
dua skor utama.
Membedakan
antara tambahan dan elaborasi spontan
Misalnya seseorang memberi jawaban untuk kartu II:
‘’dua badut menari’’. Dalam inquiry subjek ini menyebut tentang topinya yang
merah dan mukanya yang merah, dan juga mengatakan ‘’sekarang saya lihat mereka
sedang menginjak petasan’’. Dalam hal ini jelas bahwa konsep yang lama tetap
dipertahankan dan tambahan yang spontan ini justru memperkaya konsep yang asli.
Kategori scoring :
Lokasi
Skoring lokasi tergantung pada
bagian gambar yang mana yang dipergunakan. Ada lima kategori utama:
Jawaban-jawaban
Whole: W, W, dan DW
Large
Usual Detail Responses : D
Small
Usual Detail Responses : d
Unusual
Detail Responses (Dd): dd, de, di, dan dr
White
Space Responses
Determinan
Pada skoring untuk determinan, maka
tiap jawaban diklasifikasikan menurut kualitas percikan tinta yang menentukan
jawaban subjek. Jawaban atas pertanyaan ‘hal apa dari blot ini yang menimbulkan
kesan pada saudara sebagai….’, biasanya merupakan petunjuk yang dapat digunakan
untuk skoring determinan.
Untuk
skoring determinan dipergunakan simbol-simbol sebagai berikut:
F
= untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya adalah bentuk.
M,
FM, m = untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya adalah gerakan.
Fc,
cF, c = untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya adalah tekstur.
FK,
KF, K = untuk jawaban-jawaban yang
penentu utamanya adalah kedalaman atau difusi
Fk,
kF, k = untuk jawaban yang penentu utamanya adalah efek 3 dimensional yang
diproyeksikan menjadi dua dimensional.
FC’,
C’F, C’= jika aspek hitam putih dan kelabu dari blot dipergunakan sebagai
warna.
FC,
CF, C = jika aspek warna (merah, hijau, dan sebagainya) berperan dalam
menentukan jawaban.
Catatan:
c, K, dan k termasuk dalam jawaban-jawaban shading. Sedangkan C’ dan C termasuk
dalam jawaban-jawaban warna.
Content/ isi
Ada begitu banyak klasifikasi content dari respon
terhadap blot Rorschach dimana skoring untuk content bisa menjadi sangat
kompleks. Kategori content antara lain:
H
(Human Figures) : seluruh gambar atau hampir seluruh gambar
Contoh:
seperti dua orang wanita sedang mengangkat sesuatu.
(Kartu
III)
(H) : Bentuk manusia dalam lukisan,
patung, karikatur dan sebagainya. Atau bentuk-bentuk mitologis seperti hantu,
monster. Simbol (H) digunakan untuk mengindikasikan bahwa bentuk manusia di
sini tidak terlalu erat dengan realitas; jauh dari realitas.
Contoh: menyerupai patung
mengangkat gelas (kartu II)
Hd : Bagian dari manusia dalam
lukisan, patung, karikatur dan sebagainya; atau bagian dari bentuk-bentuk
mitologis manusia.
Contoh: ini adalah jari
boneka
(bagian
dari atas detail samping, kartu I).
AH : Bentuk-bentuk dimana sebagian
berupa manusia dan sebagian berupa hewan.
Contoh: dua orang membungkuk
ke bawah. Kelihatannya seperti separuh orang, separuh binatang. (inq): bagian
atasnya seperti orang, tetapi bagian bawahnya lebih menyerupai binatang. (kartu
III)
Hobj : Objek-objek yang sangat erat
hubungannya dengan manusia, misalnya gigi palsu.
Contoh: di bagian tengah
ini seperti gigi. (kartu X)
At : konsep-konsep yang
berhubungan dengan anatomi manusia, kecuali organ-organ seks.
Contoh: seperti tulang iga (kartu VIII)
Seks : organ-organ seksual atau
aktivitas seksual, konsep-konsep anatomi (seperti panggul atau bagian bawah
tubuh) yang berhubungan dengan fungsi seksual.
Contoh: menyerupai penis (kartu I)
A
(animal figure) : seluruh gambar
atau hampir seluruh gambar
Contoh: kelelawar, sayapnya, kepalanya (inq):
seluruhnya (kartu I).
: hewan-hewan mitologis,
monster dengan sifat-sifat hewan, bentuk-bentuk hewan dalam karikatur, lukisan,
dll. Simbol (A) umumnya digunakan jika animal figur jauh dari realitas atau
dimanusiakan.
Contoh:
seperti burung dalam cerita-cerita mitos (kartu I)
Ad : bagian dari hewan yang jauh
dari realitas atau yang dimanusiakan.
Contoh:
kepala dari hewan, semacam ular naga, naga yang aneh menggunakan mahkota (kartu
IV)
Aobj : objek-objek yang didapat dari,
atau yang berhubungan dengan tubuh hewan. Objek-objek ini mempunyai fungsi
dekoratif ataupun praktis, atau dalam tahap persiapan untuk dapat berfungsi
demikian.
Contoh: kulit hewan yang telah dipaku di
dinding (kartu VI)
Food : Bagian-bagian hewan, buah-buahan
atau sayuran yang dimakan (digolongkan sebagai food, bukan sebagai Aobj atau
Plants/Pl).
Contoh: makanan laut (sea food), terdapat di
rumah makan (kartu IX)
Nat
(Nature concept) : termasuk pemandangan
alam, sungai, danau, matahari terbenam, jika semua ini merupakan bagian dari
pemandangan.
Contoh: ini seperti kebun (kartu X)
Geo
(geo. concept) : termasuk peta dan
konsep-konsep seperti pulau, danau dan sungai. Tidak terlihat dalam vista atau
bagian dari pemandangan.
Contoh: bagian atas menyerupai pegunungan
(kartu VIII).
Pl
(Plants) : macam-macam tanaman,
atau bagian-bagian dari tanaman
Contoh:
seperti daun (inq): karena bentuk dan warnanya menyerupai daun. (kartu X)
Bot (Botany) :
tanaman atau bagian-bagian dari tanaman yang dilihat sebagai contoh-contoh
botani, misalnya sebagai botanical display atau botanical chart
Contoh:
dapat juga seperti gambar botani dalam pelajaran biologi (kartu X)
Obj
(object) : semua objek yang dibuat
manusia kecuali patung manusia yang diskor (H) atau patung hewan (A).
Contoh : seperti sepatu boot (kartu IV)
Arch : konsep arsitektural.
Contoh: bagian atas seperti menara Eiffel
(kartu X)
Art : konsep-konsep seperti desain
lukisan, gambar-gambar, dimana yang dilukis tidak mempunyai isi khusus.
Contoh: komposisi warna (kartu X)
Abs : konsep-konsep abstrak yang
tidak mempunyai isi khusu.
Contoh: suatu keindahan (kartu X)
Jawaban- jawaban populer- original
Selain dari lokasi, determinan dan
isi, jawaban yang diberikan subjek dapat pula kita nilai berdasarkan: popular
atau tidaknya jawaban, serta originalitas jawaban yang diberikan.
Jawaban-jawaban
Populer
Suatu
jawaban diklasifikasikan sebagai popular jika jawaban tersebut sering diberikan
untuk suatu daerah blot tertentu. Tetapi sampai sekarang ini belum ada
kesesuaian paham para ahli mengenai berapa seringnya suatu respon harus muncul
untuk dapat dikatakan sebagai popular. Rorschach sendiri menganjurkan dan
paling sedikit satu di antara tiga protocol jawaban yang bersangkutan muncul.
Ahli-ahli
lain berpendapat dalam paling sedikit satu di antara enam protocol jawaban yang
bersangkutan harus muncul. Klopfer dan Kelley setelah menentukan syarat-syarat
tertentu membuat daftar jawaban populer untuk masing-masing kartu.
Menurut
Klopfer (1960) dalam system scoring ini hanya ada 10 respon yang diskor sebagai
populer. Berikut merupakan daftar dari skor popular dari tiap kartu:
Kartu
I ( (Pada keseluruhan/W atau
cut off Whole) : makhluk apapun dengan tubuh berada di bagian tengan D dan
sayap di sampingnya. Konsep kelelawar atau kupu-kupu biasa digunakan untuk
lokasi ini.
Kartu
II ( (Pada area hitam yang bukan
keseluruhan, dengan atau tanpa bagian tengah atas d, atau D4): bagian hewan apa
saja dari jenis anjing, kelinci, beruang, banteng atau badak.
Jawaban-jawaban
original
Suatu
jawaban yang diklasifikasikan sebagai original jika jawaban yang bersangkutan
jarang diasosiasikan dengan suatu daerah blot tertentu. jika di antara 100
protokol tidak terdapat lebih dari satu jawaban tertentu untuk suatu daerah
blot tertentu, dapat dikatakan bahwa jawaban tersebut original. Sukar
menentukan original atau tidaknya suatu jawaban. Tetapi sebagai patokan, dapat
diambil hal berikut:
1
diantara 100 protokol yang diperiksa, tidak lebih dari 1x jawaban yang
bersangkutan muncul.
Tidak
pernah ditemukan dalam literatur yang pernah dibaca.
skor
O ini tidak hanya diberikan pada konsep-konsep yang unik saja, tetapi juga jika
dasar konsep subjek adalah populer atau sering diberikan, tetapi diberi
tambahan atau elaborasi sedemikian rupa sehingga menjadi unik.
Sejalan
dengan sifat originalitas, maka kita dapat memberikan skor O+ atau O- terhadap
suatu konsep. Skor O- kita berikan jika konsep tersebut merupakan hasil dari
cara melihat realitas dengan aneh, atau mengalami distorsi.
SKORING
FLR (Form
Level Rating)
Scoring
FLR adalah pemberian skor terhadap mutu jawaban. Penyekoran FLR ada 3 dasar :
1.
Ketepatan (akurasi)
2.
Kekhususan (spesifikasi)
3.
Pengorganisasian (organisasi)
Ketepatan
(akurasi)
Ketepatan
jawaban dinilai dengan mencocokkan antara konsep yang dibuat subjek dengan
bercak yang ada.
Kekhususan
(spesifikasi)
Jawaban
dikatakan mempunyai spesifikasi jika jawaban diberi penjelasan atau deskripsi
yang khas. Spesifikasi dibagi dua macam, yaitu yang konstruktif dan yang tidak
relevan.
Organisasi
Adalah
cara subjek untuk mengatur bagian-bagian bercak dalam konsep yang utuh dan
punya arti. Dua macam organisasi yaitu:
a.
Organisasi yang memperbaiki konsep jawaban
b.
Organisasi yang melemahkan jawaban
cara skoring:
Skor
bergerak dari -2 sampai dengan + 5.
Caranya
:
1.
Menentukan basal rating
2.
Penambahan nilai
3.
Pengurangan nilai
Bagaimana subyek mempersepsi gambar percikan tinta
yang relatif tak berstruktur diasumsikan mencerminkan dunia pribadi subjek yang
meliputi pikiran, perasaan dan hal –hal lain.
Interpretasi didasarkan apa yang
dilihat subjek pada gambar percikan tinta tersebut. Selanjutnya apa yang
menyebabkan ia mempersepsikan percikan tinta tersebut, yakni bentuk, warna
,bayangan. Kemudian diskor dalam beberapa kategori untuk kemudian dilakukan
analisis kuantatif dan kualitatif.
***
Referensi
Anastasia, A & Urbina S. (1998). Tes Psikologi (edisi
Bahasa Indonesia). Jakarta: PT.Prenhallindo
Wulan, R., dan Subandi. (2002). Tes Rorschach
Administrasi dan Skoring. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada bekerjasama dengan Pustaka Pelajar
Konsepsi Psikologi Proyeksi (Telaah Tentang Apperseption
dan Apperseptive Distortion).
http://iqbalmarisali.blogspot.com/2010/01/konsepsi-psikologi-proyeksi-telaah_17.html
Anastasia, A & Urbina S. (1998). Tes Psikologi (edisi Bahasa Indonesia).
Jakarta: PT.Prenhallindo
Wulan, R., dan Subandi. (2002). Tes Rorschach
Administrasi dan Skoring. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada bekerjasama dengan Pustaka Pelajar
Konsepsi Psikologi Proyeksi (Telaah Tentang Apperseption
dan Apperseptive Distortion).
http://iqbalmarisali.blogspot.com/2010/01/konsepsi-psikologi-proyeksi-telaah_17.html
http://www.4shared.com/minifolder/AO3Y-DBD/Rorschach_Inkblot_test.html
http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Special:Book&bookcmd=download&collection_id=69e255e53a29f3c2&writer=rl&return_to=Rorschach+test
http://www.szondiforum.org/The%20Szondi%20Test%20-%202012.pdf
http://faculty.pepperdine.edu/shimels/Courses/Files/RorsChart.pdf
http://www.ror-scan.com/RorschachTrainingManual2ndEd.pdf
http://psikologi.ustjogja.ac.id/files/materi/1305714359TesRHo.pdf
http://ps-menengah.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/PSIKODIAGNOSTIKA-6-Tes-Rorschach.pdf
http://www.acetherapist.com/Content/RORSCHACH%20Workshop.pdf
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller evapko boiler oli industri defoamer anti busa dll untuk info lebih lanjut tentang Chemical ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA=081310849918
Terima kasih
Jika ada orang kartu v mirip seperti kelelawar atau kupu kupu itu maksudnya apa yahh?
BalasHapus